RSS

mantan atlet tinju yang malang

abarIndonesia: Pertengahan Februari lalu, Indonesia kehilangan bekas petinju terbaik tingkat amatir dan profesional, Rachman Kilikili. Rachman ditemukan tewas gantung diri lantaran stres tak kunjung beroleh pekerjaan. Tragedi Rachman hanya potret kecil naasnya nasib atlet selepas masa jaya mereka.

Di pintu enam Stadion Gelora Bung Karno. Sejumlah remaja tampak berkeringat di atas sasana tinju, seolah tanpa lelah terus berlatih. Sekian tahun lalu, Rachman Kilikili yang ada di atas ring tinju tersebut. Dengan latihan yang padat dan ketat, ia menjadi juara dunia kelas bulu Federasi Tinju Internasional, IBF.

Namun begitu cahaya kejayaan tak lagi jatuh pada Rachman, namanya tenggelam. Sebelum mengakhiri hidupnya, Rachman pernah berkeluh tentang hidupnya. Kata kawan Rachman yang juga atlet lari, Toni Balubun, Rachman mengeluh lantaran tak satu pun lamaran kerja yang dibuatnya sukses. Padahal ketika nama Rachman masih bersinar, begitu banyak yang menawarkan pekerjaan.

"Waktu dia turun waktu chrisjon muncul, stamina dia menurun dia melamar kerja dimana-mana katanya ga diterima, cuma ada diomiongan doang tapi kesana ga ada tanggung jawab. jadi itu menjadi pikiran. jadi dia masa bodoh, sampai dia bilang kalau saya ga bawa nama bangsa ini boleh.  saya tinju dimana-mana membawa nama bangsa saya. kita negara indonesia kok begini, saya cari kerja aja susah, nah dia stresnya disitu."

Tak cuma Rachman yang diabaikan negara begitu pamornya redup. Tapi juga petinju bekas juara Asia, Ferry Moniaga. Petinju kelahiran Tanjung Pinang ini bercerita, sekarang yang tersisa hanya lembaran kertas penghargaan. "ada selembar kertas, beberapa lembar kertas penghargaan atlet terbaik dua kali, kemudian bintang kelas dua atau bintang apa itu aja Ferry memulai karir tinju sejak di bangku SMP. Prestasi tertinggi Ferry adalah menjadi juara Asia tahun 1980. Juga sempat masuk lima besar petinju terbaik dunia dalam ajang Olimpiade di Munchen, Jerman.

"Tahun 1980 juara medali emasnya. Kalau medali perak medali perunggu di kejuaraan asia atau asian games sering. tapi baru dapat juara satunya di tahun 1980. demikian pula olimpiade tahun 1972, kalau dihitung-hitung lima besar atau peringkat lima dari tiga puluh delapan peserta."

Meski prestasi terang benderang, nasib Ferry Moniaga kini sungguh redup. Ayah empat anak ini masih hidup menumpang di rumah adiknya di kawasan Bekasi. Ia pun tak punya pekerjaan tetap. Cerita miris serupa datang dari bekas juara lari SEA Games 1987, Martha Kase. Atlet asal Kupang, Nusa Tenggara Timur ini harus berjualan minuman botol untuk menghidupi keluarganya.

"Setelah tahun 2000 saya alihkan sebagai pedagang kaki lima. petama saya dagang teh botol di plaza barat, kedua saya pindah ke pintu pssi ketiga saya pindah ke pintu masjid al-bana dan selanjutnya saya pindah ke parkir timur ."

Padahal karir Martha dimulai sejak dini, dari tahun 1979. Sejak  ia mengikuti Pekan Olahraga dan Seni tingkat Sekolah Dasar.   Gelar demi gelar diraihnya, sampai akhirnya di tahun 2000 Martha tak lagi dilirik negara. Ia merasa diabaikan.

"Tak ada yang diberikan oleh pemerintah. mana ada yang diberikan pemerintah, ga ada. kalau prestasi kita bagus ya kita masih dipakai. kalau prestasi kita sudah ga bagus ya udah cukup sampai disini aja."

Tak adakah yang dilakukan demi membalas jasa para atlet ini? Ketua Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI) Icuk Sugiarto mengatakan, ribuan atlet sampai sekarang masih menganggur dan tidak diperhatikan oleh negara.

"Mereka hanya perhatikan atlet yang lagi dipakai. atlet yang sebelumnya mereka ga pernah care ga pernah perduli. istilahnya yang mewakili sebelum tim itu ada mereka sudah ga ingat lagi.  Kadang kita juga merasa sakit."

Lalu bagaimana sikap KONI, Komite Olahraga Nasional Indonesia? Pertengahan Februari lalu, Rita Subowo terpilih sebagai Ketua Umum yang baru dari Komite Olahraga Nasional Indonesia, KONI. Rita berjanji akan lebih memperhatikan nasib dan kesejahteraan para atlet. Termasuk atlet yang sudah tak berjaya lagi. Kuncinya, kata Rita, adalah pendidikan.

"Di dalam masa ini kita lebih tekankan lagi pada pb dan ppnya, juga turut membantu. pada saat mereka menjadi atlet nasional itu pendidikannya diperhatikan. jadi yang masih sekolah dasar seperti senam itu diberi kemudahan agar mereka dapat menyelesaikan sekolah pada waktunya mungkin dengan memberi guru tambahan atau mengapproach sekolahnya supaya pada jam latihan tidak ikut sekolah tapi sesudah itu diluar jam sekolah  mereka diberikan pelajaran tambahan."

Gagasan Rita ini didukung pengamat olahraga, MF Siregar. Kata dia, atlet memang harus dibekali keahlian dan pendidian, selain kemampuan olahraga. "Mereka itu tidak hanya dilatih untuk prestasi dunia, tapi dibekali kemampuan dan potensi untuk bisa menghidupi diri sendiri. ini kadang-kadang kita lupa."

Pemerintah punya langkah lain. Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengatakan, untuk kesejahteraan atlet, pemerintah akan mengupayakan dana jaminan hidup bagi mereka. "Kan ada undang-undangnya tinggal diterjemahkan dalam bentuk anggaran kemudian diajukan ke dpr kita sekarang sedang mau melihat dan menata atlet-atlet yang berprestasi, nanti bentuknya adalah jaminan hidup."

DPR pun berjanji bakal memberi tunjangan dan beasiswa. Ketua Komisi X Heri Akhmadi mengatakan, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2006, sudah ada dana yang dialokasikan untuk beasiswa bagi atlet yang pernah berprestasi.

"Sebenarnya DPR tidak hanya rekomendasi tapi kami sudah merumuskan beberapa hal. pertama waktu kita membahas undang-undang, ketentuan tentang kesejahteraan atlet itu sudah dicoba dirumuskan antara lain dengan memberikan, pemerintah diwajibkan untuk memberikan tunjangan kepada mereka yang berprestasi itu. kemudian yang kedua kita dalam apbnp kemarin  sudah merumuskan tunjangan dalam bentuk beasiswa". Ikatan Atlet Nasional Indonesia IANI juga berjanji bakal memperjuangkan kesejahteraan para atlet. Ketua IANI Icuk Sugiarto

"Memperjuangkan bagaimana ke depan sendiri para atlet pelaku olahraga berprestasi ini mendapat perhatian yang layak sehingga tidak ada lagi suara-suara orang menjadi takut untuk menjadi seorang atlet, nah itu harus hilang. obsesi kita ke depan bagaimana profesi atlet ini tidak kalah dengan profesi-profesi yang lain."

Yakinlah, bisa kok memperhatikan kesejahteraan atlet pasca masa jaya mereka. Pengamat olahraga MF Siregar mengambil contoh apa yang dilakukan negara lain. Misalnya Korea Selatan, yang memberi jaminan hidup buat atletnya.
"Di indonesia ini kita masih melihat bahwa bonus. tapi tidak ada jaminan sekolah sampai selesai, tidak ada jaminan asuransi belum ada jaminan dapat tunjangan seumur hidup. paling sedikit kalau dia ada jaminan tiga bidang ini itu merupakan ketentraman modal pokok dia ada. dia mau lari kemana-mana mau berguling kemana-mana juga pangkal persoalan ada sedikit yang dia sisihkan yang dia percayakan untuk mempertahankan hidup. ini justru belum ada di Indonesia. alangkah baiknya kita juga menengok keluar negeri bagimana mengamankan ini."

Janji bagi para atlet yang sudah lewat masa jayanya datang dari berbagai penjuru. Di atas kertas, janji apa pun terasa manis. Tapi kalau tak dilakoni, sama saja bohong. Kalau atlet-atlet yang pernah berjaya itu tak kunjung diperhatikan kesejahteraannya, bukankah itu 'habis manis sepah dibuang'?

Sumber: Deutsche Welle(
 http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=2&jd=Malangnya-Nasib-Mantan-Atlet-Indonesia&dn=200703251 52535 )

kota tua

”Kota tua” merupakan saksi sejarah kota Jakarta, dibalik arsitektur bangunannya yang mengagumkan menyimpan ”Misteri” akan peristiwa sejarah di masa lampau. Inilah selintas mengenai kota tua Jakarta dan sejarahnya….
Museum Wayang Gedung ini awalnya bernama Gereja Lama Belanda (De Oude Hollandsche Kerk) dibangun pada tahun 1640 M. Pada tahun 1732 M, gedung ini diperbaiki dan berganti nama menjadi Gereja Belanda Baru (De Nieuwe Hollandsche Kerk). Namun, terjadi gempa bumi pada tahun 1808 M yang menyebabkan sebagian bangunan ini hancur. Kemudian dibangun lagi pada Tahun 1912, dan dijual oleh pemerintah Hindia Belanda kepada sebuah perusahaan yang bernama Geo Wehry & Co serta dijadikan kantor hingga tahun 1934. Pada tahun 1936, kepemilikan gedung ini berpindah lagi setelah dibeli oleh sebuah Lembaga Ilmu Pengetahuan, Seni dan Budaya di Batavia milik pemerintah Belanda. Baru pada tahun 1957, gedung ini diserahkan pada Lembaga Kebudayaan Indonesia dan secara resmi dijadikan Museum Wayang pada tanggal 13 Agustus 1975.

Kalibesar
Kalibesar merupakan nama jalan di daerah Jakarta Utara. Letaknya tidak jauh dari Museum Sejarah Jakarta. Dengan berjalan kaki dari Museum Sejarah Jakarta, kita hanya membutuhkan waktu lima menit saja untuk mencapai jalan Kalibesar ini. Dulu pada abad ke-17, Jalan Kalibesar terkenal sebagai daerah pusat bisnis perdagangan yang cukup terkenal dan bergengsi. Jalan Kalibesar ini biasa disebut Grootegracht yang artinya kali besar, karena di jalan tersebut terdapat kali yang diapit jalan dan bangunan. Selain pusat bisnis perdagangan, di Jalan Kalibesar juga banyak terdapat rumah penduduk Cina. Kali itu sendiri menjadi jalur lalu lintas kapal bongkar muat barang. Hingga akhirnya pada tahun 1740, terjadi kerusuhan di Jalan Kalibesar dan banyak rumah penduduk dibakar.
Pada tahun 1870, Jalan Kalibesar dibangun kembali. Di Jalan Kalibesar terdapat bangunan berlantai dua dan berwarna merah. Nggak heran kalau bangunan ini disebut Toko Merah. Bangunan ini sangat terkenal pada zaman dulu karena pernah ditinggali oleh beberapa Gubernur Jenderal VOC. Saat ini bangunan Toko Merah masih berdiri kokoh dan digunakan sebagai perkantoran.


Foto-foto kota tua lainnya :



 (wikipedia)

masakan jogjakarta

Gudeg.
Kalau tentang gudeg, aku malah ingetnya waktu main ke kota Pekalongan. Di sana makanannya rata-rata asin banget. Daripada spekulasi, akhirnya pada sepakat cari makanan yang khas Yogya aja. Eh… ternyata di Pekalongan ada gudeg jogja. Tapi opo tumon… Ternyata gudegnya juga asin banget. Wealah… hire dab, gene yo asin ngene… Tapi dasar perut lapar, asin pun masuk juga. Hehehe…
Memang yang namanya gudeg, identik dengan rasanya yang manis. Walaupun sekarang karena mengikuti selera turis dan pendatang, manisnya nggak kebangeten kok….!!!
Kalo pagi-pagi, di sudut-sudut kota jogja banyak ditemui bakul gudeg. Tapi kalo yang mau 24 jam, ya di daerah Wijilan pusatnya. Sebelah timur alun-alun utara, masuk ke Plengkung Gading, itu udah masuk Wijilan. Tapi harganya harga jakarta lho….!!! Hehehe.

Bakpia.
Wah wah, sebenarnya ini makanan Jogja atau bukan ya ?? Namanya kok seperti bukan nama Jawa, tapi cenderung ke nama dari etnis tionghoa, semacam bakso, juga bakmoy.
Nggak tau bagaimana sejarahnya, tapi makanan yang isinya kumbu kacang ijo ini memang lezat. Dan sekarang isinya sudah banyak dimodifikasi, ada yang kering dan ada yang basah.
Gampang kok di Yogya ndapetin bakpia, ada di toko oleh-oleh. Di jalan Mataram kalau mau menuju Stasiun Tugu dari arah selatan. Juga di jalan Solo kalau mau menuju Bandara Adisucipto.
Tapi pernah ada sebuah merk bakpia yang terkenal tiba-tiba merosot penjualannya, karena di-isu-kan masaknya pake minyak babi. Tapi akhirnya laris lagi, wong memang nggak pake minyak babi kok. Ada kenalan ku yang kerja di situ cerita kalo itu cuma isu.

Yangko.
Wah, Yangko sekarang rasanya macem-macem, rasa buah-buahan. Makanan khas Yogya yang bahan pokoknya ketan dan berbentuk kotak dibungkus kertas tipis ini aslinya dari daerah Kotagede, daerah penghasil kerajinan perak.
Enak…!!! Ndapetinnya ya di toko oleh-oleh juga. Gampang…!!!

Geplak.
Ini nih makanan lezat dari daerah Kabupaten Bantul, masuk propinsi Yogyakarta juga. Pokoknya rasa cuma manis dan manis. Memang ada inovasi bikin rasa yang beraneka, tapi kok perasaan tetep dominan rasa manis ya……!!!
Makanan ini berbahan pokok kelapa yang diparut. Terus dibikin bulat-bulat atau lonjong. Aslinya dulu rasa manisnya pake gula jawa. Tapi sekarang kok sulit ya cari yang manisnya pake gula jawa….
Di toko oleh-oleh biasanya ditaruh di kaca paling depan, tumpuk-tumpuk bulat-bulat dan warna warni… hehehe…..

Geblek.
Waduh, memang susah menerangkan pengucapan makanan khas kabupaten Kulon Progo ini. Geblek…..!!! Hehehehe…. Huruf “e” yang pertama dibacanya seperti “e” dalam kata “menerangkan” (asal “e” yang di kata “menerangkan” tidak diucapkan dengan logat Batak lho ya…!!!).
Nah, huruf “e” yang ke-dua pada kata geblek, pengucapan “e”-nya sama dengan pengucapan “e” dalam kata bahasa Inggris “black”.
Jadi boleh-lah kita tulis “ge-black”.
Makanan khas kabupaten Kulonprogo ini cuma ada di kota Wates, ibukota kabupaten Kulon Progo, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yang pake kendaraan pribadi menuju Bandung / Jakarta yang lewat jalur selatan, mesti melewati Kota Wates. Sempatin nyari ge-black ini ya…. Hehehe… Gurih…!!! Empuk….!!! Enak….!!!

Tiwul dan Gathot.
Hahaha…….., kalau dibilang ini makanan khas Yogyakarta, temen-temen yang orang Yogya kota pada protes, tiwul dan gathot ini bukan makanan khas Yogya, ini makanan lambang kesengsaraan. Lho kok bisa ???
Tiwul dan Gathot ini makanan khas dari Kabupaten Gunung Kidul, kabupaten di propinsi DIY yang wilayahnya kering dan tandus. Aslinya makanan ini merupakan makanan pokok alternatif setelah nasi. Tapi penduduk Gunungkidul sendiri rata-rata sudah “nggaya” nggak bikin tiwul lagi. Padahal kalau mau kembali ke tiwul, maemnya pake sayur lombok ijo, wah… seger….!!! Berasnya bisa dijual ke luar aja….
Makanan ini dibuat dari ketela pohon (ubi kayu) yang dikeringkan, disebut dengan nama terkenal : “gaplek”.
Gaplek ini kemudian diproses menjadi tiwul gunungkidul.
Ada yang penasaran pengen nyoba, nyari-nya ya cuma di kota Wonosari, ready stock di warungnya Mbok Tum. Awet juga kok, yang nggak awet cuma parutan kelapanya. Tapi tiwulnya ya sudah mengikuti selera untuk oleh-oleh, sudah bukan tiwul bentuk asli-nya tiwul gunungkidul yang dimaemnya pake sayur.. Tiwul oleh-oleh di warungnya Mbok Tum ini dibikin seperti gunungan, dikemas dalam besek. Ada yang manis dan ada yang gurih. Mau coba ???(wikipedia)

pulau tidung


Pulau Tidung merupakan salah satu kelurahan di Kepulauan SeribuPulau ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau ini juga mempunyai penduduk cukup banyak. Wilayah Pulau Tidung merupakan tempat yang unik khususnya untuk wisata bahari dan menyelamEkosistem terumbu karang di pulau ini masih mempunyai keindahan yang cukup baik, khususnya apabila melakukan kegiatan snorkeling atau diving di daerah tubir. Kegiatan penelitian juga sering di lakukan di daerah ini.
Pulau Tidung yang terdiri dari Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang ini terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat, dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dari Muara Angke dengan kapal penumpang.
Pulau Tidung yang lebarnya diperkirakan hanya 200 meter namun panjang sekitar 5 km, dikelilingi pantai dangkal yang bergradasi putih karena ditumbuhi karang yang nampak kasat mata dan dipenuhi ikan hias pantai yang tak hentinya berlenggok serasa mengibur pandangan mata. Lebih kedepan, nuansa laut berwarna biru kehijauan dan lebih jauh biru dan biru gelap pertanda laut dalam, pantai ini tidak berombak besar karena gugusan karang dan terumbu karang yang mengelilingi mampu menahan ombak, cukup aman untuk berenang.
Di pulau ini dapat ditemui perkampungan penduduk yang ramah dan beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman ringan, selanjutnya jalan setapak yang panjang ini ini akan melewati fasilitas umum, seperti kantor polisi yang juga ramah menyapa ramah para wisatawan yang lalu lalang di depannya, sekolah setingkat SMU untuk para pelajar dari pulau sekeliling, kumpulan warung dan menuju ke jembatan panjang yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil tanpa penduduk. Puskesmas dan kantor kelurahan yang tertata apik dan rapi juga akan dilewati sepanjang perjalanan menelusuri Pulau Tidung.

Di awal jembatan penghubung ini, akan ditemui jembatan yang cukup tinggi untuk melalui suatu cekungan laut yang agak dalam, dimana banyak anak kecil penduduk setempat memperagakan loncat indah dari jembatan sebagai sarana bermain mereka, cukup menghibur para wisatawan dan amat mengundang keinginan untuEdit HTML
k bisa bergabung dengan mereka melakukan loncat indah di pantai biru tanpa ombak.
Di penghujung jembatan penghubung, menapaki pantai Pulau Tidung Kecil yang merupakan kawasan pengembangbiakan mangrove, masih tampil indah ditelusuri dengan bersepeda, melalui jalan setapak yang dipenuhi dengan ilalang dan pantai sepi yang pasirnya putih lembut, sangat indah pemandangannya.(wikipedia)
Untuk berwisata ke Pulau Tidung hubungi 021-71532990 / 081511092222

40 pemain keturunan akan dinaturalisasi

PSSI akhirnya mulai melunak soal penggunaan pemain keturunan Indonesia yang saat ini tersebar dan berkiprah di kompetisi luar negeri, seperti Liga Belanda.
Otoritas sepakbola tertinggi di Indonesia itu, mengumumkan akan mencoba melakukan lobi dan naturalilasi kepada sekitar 40 pemain keturunan Indonesia yang berkiprah di luar Negeri.
Sikap lunak PSSI ini, tak lepas dari masukan yang disampaikan pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl yang merasa yakin kehadiran mereka bisa mengangkat performa Merah Putih yang tergolong terus jeblog.
"Saya tak mencari pemain bintang. Saya hanya mencari pemain yang mau bekerja keras untuk timnas Indonesia,” ujar Riedl kepada wartawan saat memaparkan program kerjanya di Jakarta, Selasa (18/05/2010).
Dari 40 nama pemain keturunan Indonesia, beberapa sudah berstatus sebagai warga negara Indonesia (WNI) seperti Donovan Partosubroto (kiper Ajax Amsterdam junior) dan Irfan Bachdim, eks pemain Liga Belanda, FC Utrecth yang pernah mengikuti seleksi di Persib.
Rencana naturalisasi pemain keturunan sebenarnya merupakan isu lama. Namun, kerap mentok karena aturan kewarganegaraan di Indonesia yang agak berliku dan kebijakan sempit PSSI yang seolah enggan memperjuangkan status kewarnegaraan para pemain keturunan Indonesia yang sebenarnya tergolong banyak dan tersebar di luar negeri.
Contohnya seperti ketika Badan Tim Nasional (BTN) dan PSSI menolak hasrat, Sergio van Dick, salah satu striker tajam di Liga Australia yang membela Adelaide United. Padahal van Dick sudah secara terbuka mengutarakan niatnya berkostum timnas Indonesia.
Pemain keturunan Indonesia tergolong sangat banyak dan tak hanya tersebar di klub-klub Liga Belanda. Di Italia misalnya, Radja Nainggolan sempat jadi buah bibir di Tanah Air setelah 'ketahuan' berkiprah di kompetisi Liga Italia, tepatnya bersama klub Serie B, Piacenza.(mohamad)

Beberapa pemain keturunan Indonesia yang berkiprah di Luar Negeri- Raphael Tuankotta (21, Volendam yunior)
- Justin Tahaparry (21, FC Eindhoven)
- Estefan Pattinasarani (17 tahun, AZ Alkmaar)
- Marvin Wagimin (17 tahun, VVV Venlo)
- Tobias Waisapy (18, Feyenoord yunior)
- Raymon Sosroredjo (17, Vitesse yunior)

Tingkatan Manajer, keahlian yang dimiliki seorang manajer, dan hierarki

Tingkatan manajemen dan manajer.
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
  1. 1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama.  Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
  1. 2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain.  Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
  1. 3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya:
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
-          Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
-          Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
  1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
  2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
  1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
  1. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
  1. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
  1. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
  1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
    Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
  2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
    Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
  3. Keterampilan teknis (technical skill)
    Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
  1. Keterampilan manajemen waktu
    Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
  2. Keterampilan membuat keputusan
    Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

Keahlian 1: Manajemen
Jika anda belum merasa membutuhkan manajer atau memang belum mampu membayar seorang manajer untuk mengelola restoran anda, jauh-jauh hari anda harus mulai membekali diri dengan pengetahuan manajemen yang cukup dan tentu saja berlatih. Penting untuk mengetahui bahwa begitu banyak urusan yang harus ditangani jika anda benar-benar ingin membuka sebuah restoran yang baik dan mendatangkan laba. Apabila anda telah merasa tidak sanggup mengelola sendiri, ada baiknya rekrut seseorang dengan pengalaman dan kerampilan yang memadai sebagai seorang manajer bagi bisnis restoran anda. Anda mungkin harus mengeluarkan dana lebih banyak demi menggaji seorang manajer, tetapi yakinlah bahwa memiliki seorang manajer yang kompeten adalah sebuah investasi jangka panjang yang tidak akan anda sesali di masa datang. Akan tetapi, dengan adanya manajer, tidak berarti anda boleh bersantai-santai dan membiarkan diri anda tidak tahu sedikit pun tentang keahlian manajemen yang baik. Bagaimanapun juga anda harus terus belajar, sehingga anda kelak bisa mengelola restoran dengan lebih baik tanpa atau dengan seorang manajer.

Keahlian 2: Pengecer/ Retailer
Dalam menjalankan restoran, anda juga bertindak sebagai seorang pengecer. Anda bisa melihat bagaimana seorang penjual eceran atau pemilik sebuah toko kelontong di seberang jalan menjalankan bisnisnya. Mereka dapat dikatakan menjalankan sebuah usaha pergudangan mini karena tiap hari mereka harus menyimpan stok barang-barang yang akan mereka jual, memeriksa jumlah barang masuk dan keluarnya secara berkala dan seksama, melindungi barang-barang itu dari bahaya pencurian, mengetahui jumlah barang yang dibeli dan sebagainya. Dan karena bisnis anda berhubungan dengan makanan, yang paling penting adalah bahwa anda harus memeriksa mutu dan waktu kadaluarsa bahan makanan dengan teliti. Sikap lalai terhadap hal ini akan membuat reputasi bisnis anda dalam bahaya.

Keahlian 3: Produsen
Layaknya sebuah pabrik, restoran anda dioperasikan dengan tenaga perakitan yang memiliki spesialisasinya sendiri-sendiri. Sementara sebuah pabrik memiliki banyak tenaga kerja dan menghasilkan relatif sedikit jenis barang, restoran anda bahkan harus bekerja lebih cepat dan efisien untuk menghasilkan lebih banyak jenis masakan dengan jumlah tenaga kerja yang lebih terbatas. Belum lagi anda harus berpacu dengan waktu karena tidak ada pelanggan yang mau dan/ atau bisa menunggu terlalu lama selezat apapun hidangan yang anda miliki.

Keahlian 4: Layanan antar/ delivery service
Sebagai seorang pemilik restoran, anda harus mempunyai sebuah sistem yang didesain untuk memungkinkan anda mengantarkan hidangan yang segera berkurang kesegarannya seiring berjalannya waktu ke tempat yang diminta pelanggan dan dalam waktu yang bersamaan harus memeriksa apakah hidangan tersebut sudah memenuhi standar yang baku atau belum. Mengantarkan hidangan kepada pelanggan dalam lingkup restoran saja sudah merupakan tantangan tersendiri.

Keahlian 5:Penjualan
Pemilik restoran pun harus tahu bagaimana menjalankan sebuah tim penjualan.Dengan staf penjualan yang mampu bekerja secara efisien dan peka terhadap kebutuhan para pelanggan, bisnis anda akan mampu mencetak angka penjualan yang lebih tinggi. Pastikan anda memiliki ujung tombak penjualan yang menguasai seluk beluk produk dan layanan yang anda tawarkan dalam restoran. Staf penjualan anda juga diharapkan mampu memberikan solusi yang tepat bagi kebutuhan konsumen dan menjual produk yang paling menjanjikan keuntungan, tidak hanya bagi bisnis anda tetapi juga pelanggan. Staf penjualan yang baik juga harus mampu berkomunikasi dengan sistem di luar restoran anda.

Keahlian 6: Penyedia layanan
Sebagai penyedia layanan, anda harus berfokus kepada mutu layanan yang diberikan oleh para staf yang berada di garda depan. Mereka tidak hanya sebagai pramusaji, kasir, dsb tetapi juga bertindak sebagai wakil layanan pelanggan. Apa yang terjadi dan pelanggan lihat serta alami dalam penyediaaan layanan akan mempengaruhi nama baik anda sebagai pemilik restoran dan pastinya bisnis ada secara keseluruhan.

Keahlian 7: Tukang reparasi dan perawat bangunan
Kran rusak, pipa air tersumbat, oven tidak bekerja maksimal? Itu hanya sederet masalah yang bisa muncul tanpa peringatan di restoran anda. Ada begitu banyak peralatan dalam restoran anda yang membutuhkan pemeliharaan dan penggantian secara berkala. Di samping itu, anda sebaiknya juga mengetahui bagaimana merawat bangunan restoran anda dengan baik. Karena perawatan yang asal-asalan akhirnya hanya akan menambah beban pada anggaran anda.

Walaupun ketujuh keahlian di atas memang mutlak diperlukan dalam menjalankan sebuah bisnis restoran dengan sukses, bukan berarti anda harus menghabiskan waktu anda untuk memenuhi semua tuntuan tersebut. Akan lebih baik jika anda baik dalam semua bidang keahlian tersebut, tetapi jika tidak pun bukan masalah besar. Anda bisa mengatasinya dengan merekrut beberapa orang yang tepat dan kompeten sehingga anda dapat mendelegasikan tugas-tugas yang anda kurang kuasai tersebut kepada mereka yang lebih ahli. Selain dapat menghemat waktu dan energi anda, anda dapat mengerjakan serangkaian tugas lainnya yang tak kalah penting.Namun, tentu ada baiknya meski anda tidak dituntut menjadi seorang ahli dalam ketujuh bidang di atas, anda masih memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menilai kinerja dan berdiskusi dengan para ahli yang anda rekrut.


1. 1 urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan); 2 organisasi dng tingkat wewenang dr yg paling bawah sampai yg paling atas; 3 Bio deretan tataran biologis, spt famili, genus, spesies; 4 Kat kumpulan pembesar gereja yg diatur menurut pangkat;
-- fonologis Ling hubungan antara satuan fonologi, yg satu merupakan bagian dr yg lain yg lebih besar; -- gramatikal Ling hubungan antara satuan gramatikal, yg satu merupakan bagian dr yg lebih besar;
meng·hi·e·rar·ki·kan v membuat hierarki-hierarki; membuat tingkatan-tingkatan