RSS

NEWS & FEATURES / HOT TOPICS - ARTIKEL


Menkes: Keliru, Merokok Bikin Langsing

Bramirus Mikail | Asep Candra | Rabu, 1 Juni 2011 | 09:02 WIB
Dibaca: 2145
|
Share:
JAKARTA, KOMPAS.com — Merokok bukan lagi menjadi kebiasaan laki-laki, melainkan sudah merambah ke kalangan perempuan. Padahal, jika dilihat dari ketahanan tubuh, perempuan lebih rentan terkena penyakit yang ditimbulkan oleh asap rokok dan kandungan zat berbahaya yang ada di dalamnya.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengungkapkan, jika melihat persentase dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 pada penduduk yang berumur di atas 15 tahun, sebanyak 5,6 persen perempuan sudah aktif merokok. Sementara berdasarkan data Riskesdas 2010, prevalensi perokok perempuan di Indonesia mencapai 4,2 persen.
"Di masa saya, sedikit perempuan yang merokok. Karena pandangannya, perempuan yang merokok itu kurang baik. Tapi, sekarang enggak tahu saya. Kenapa jadi banyak perempuan merokok?" ujar Endang seusai peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) di Taman Lalu Lintas, Cibubur, Selasa (31/5/2011).
Endang menduga bahwa ada keyakinan di masyarakat, khususnya perempuan, kalau merokok bisa membuat badan kurus. Selain itu, dengan merokok, nafsu makan bisa berkurang.
"Kalau seseorang ingin langsing terus merokok, itu salah," ujarnya.
Justru, menurutnya, merokok dapat membuat kulit menjadi cepat tua akibat paparan asap rokok. "Asap rokok yang kena kulit muka bisa buat kulit muka cepat tua, karena kulit muka itu jadi kering dan dia akan cepat keriput, cepat bertambah tua," tegasnya.
Endang menambahkan bahwa rokok bisa berakibat lebih fatal apabila perempuan tersebut sedang dalam kondisi hamil. Pasalnya, merokok saat hamil bisa mengakibatkan bayi dalam kandungan mengalami kecacatan. "Itu besar sekali angkanya," tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar